Peringatkan Jokowi, Fahri: Komisi Pemberantasan Korupsi Bidik Istana


[PORTAL-ISLAM.ID]  Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fahri Hamzah meminta kepada bulat istana biar meragukan manuver Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mulai membidik bulat Istana. Sebab, Jokowi dapat terseret dan merusak gambaran Istana Negara.

Fahri pun mengingatkan, Presiden Jokowi harus berhati-hati dengan sistem penegakkan aturan yang selama ini digunakan KPK.

“Mulai kini (KPK) sudah mendekati ke Istana, yang disebut Paspampres, berdasarkan saya Pak Jokowi harus waspada, lama-lama Pak Jokowi dapat terseret dalam kasus ini dan dapat merusak gambaran Pak Jokowi dan Istana,” kata Fahri kepada SERUJI melalui pesan singkat, Senin 18 Desember 2017.

Selama ini, kata Fahri, KPK telah memakai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan ruang sidang untuk menyebut nama semua orang dan forum negara, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, Polri, TNI, dan Kejaksaan.

“Tetapi tidak pernah bertanggungjawab untuk menerangkan kebenarannya, kebanyakan memang tidak dapat dibuktikan alasannya ialah intinya itu ialah keterangan sepihak yang tidak ada alat buktinya,” tegasnya.

Sebelumnya, mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono mengaku pernah memperlihatkan uang untuk membiayai operasional Paspampres. Uang yang berikan Tonny untuk biaya operasinal Paspampres merupakan hasil pertolongan dari para kontraktor dan rekanan yang melakukan proyek Ditjen Hubla.

Hal itu diungkapkan Tonny dikala bersaksi untuk terdakwa Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adhi Putra Kurniawan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 18 Desember 2017.

Diakui Tonny‎, setiap kali mengundang Presiden, tiap kali juga dirinya menyerahkan uang ke Paspampres. ‎

“Setiap program pelantikan oleh Presiden kan harus dikawal Paspampres dan kami wajib menyediakan dana operasional untuk Paspampres,” ucap Tonny dikala bersaksi.
Share Artikel: