Dicecar Jurnalis, Dubes Amrik Jadinya Ngaku Sebar Hoax Soal Ekstremisme Muslim


[PORTAL-ISLAM.ID] Duta Besar Amerika Serikat untuk Belanda, Peter Hoekstra, risikonya ngaku dan meminta maaf atas pernyataan hoax (fake news) soal Ekstremisme Muslim.

Hoekstra, mantan anggota kongres Partai Republik dari Michigan yang gres diangkat sebagai Dubes AS di Belanda pada 10 Januari 2018 ini memberikan undangan maaf pada sebuah wawancara pada hari Jumat (12/1) dengan De Telegraaf, salah satu surat kabar terbesar di Belanda.

Berita hoax ihwal ekstremisme muslim itu dilontarkan Peter Hoekstra pada konferensi ihwal terorisme yang diselenggarakan David Horowitz Freedom Center pada 2015. Saat itu Peter Hoekstra memberikan di Belanda kaum muslim telah menciptakan kekacauan dan memperabukan politisi Belanda.

Hoekstra terpaksa berbicara mengungkap kebohongannya sehabis bungkam dua tahun lamanya.

Dalam konferensi pers untuk pertama kalinya di Kedutaan Besar AS Deh Haag, Jumat pekan lalu, awalnya ia men­coba menghindar menjawabnya. Untungnya, ia terus dicecar oleh wartawan hingga risikonya mengaku pernah menyampaikan isu bohong itu.

"Saya tidak akan membi­carakan hal itu lagi," ungkapnya sambil membalikkan badannya menghindari pertanyaan war­tawan dalam jumpa pers.

"Ini di Belanda. Anda harus menjawab pertanyaan," sahut jurnalis.

Para wartawan tidak puas. Mereka meminta Peter Hoek­stra menyebutkan nama politisi Belanda yang dibakar imigran Muslim di Belanda. Petugas pers Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Belanda hingga menyela pertanyaan wartawan semoga tidak menanyakan hal tersebut.

Namun wartawan terus mendesak.

"Ini Belanda, Anda harus menjawab semua pertanyaan," cecar wartawan setempat.

Hoekstra menciptakan komentar itu meskipun faktanya tidak ada dalam sejarah Belanda ihwal politisi yang dibakar, dan tidak ada daerah di negara itu yang dianggap zona terlarang.

Setelah didesak, Hoekstra mengakui. Hoesktra menciptakan komentar mengenai ekstremisme Islam dalam sebuah konferensi terorisme di David Horowitz Freedom Center, kelompok terkait kubu sayap kanan Be­landa, Geert Wilders.

Konferensi tersebut berlang­sung pada 2015. Saat itu, Hoek­stra menyampaikan ada zona berba­haya di Belanda sehabis beberapa politikus dibakar dengan sadis. Dia menuding Muslim sebagai dalang pelakunya.

"Ya saya mengaku salah, itu fake news," kata Pete Hoekstra mengakui kebohongannya.

Berikut videonya... ketika Peter Hoekstra didesak wartawan Belanda dan risikonya mengaku telah menyebar isu hoax ihwal ekstremisme muslim.

[video]


Sumber: washingtonpost


Share Artikel: