Sesuai dengan Keinginan Sinwar, Hamas memutuskan untuk membentuk Dewan Pimpinan (kolektif) yang dipimpin Muhammad Darwish
Dewan tersebut juga beranggotakan Khaled Meshal (wakil kepala Biro Politik), Khalil Al-Hayya (kepala Wilayah Tepi Barat), Zaher Jabarin, dan sekretaris gerakan tersebut, Nizar Awadallah.
Sumber yang sama membenarkan bahwa Dewan Pimpinan tersebut dibentuk setelah pembunuhan Ismail Haniyeh dan mendapat restu Sinwar pada saat itu.
Sumber-sumber tersebut mengkonfirmasi bahwa Sinwar merekomendasikan agar Dewan Pimpinan melanjutkan tugasnya untuk memimpin dan mengelola gerakan tersebut jika dia dibunuh, sampai diadakan pemilu dan para pemimpin baru gerakan tersebut dipilih.
Sumber tersebut mengonfirmasi bahwa mayoritas anggota Dewan berada di Qatar, sehingga memfasilitasi pengambilan keputusan terkait perkembangan situasi sehubungan dengan perang.
Dewan memperoleh kekuasaan strategis yang luas setelah pembunuhan Sinwar, memberinya wewenang untuk mengambil keputusan penting terkait gerakan Hamas di dalam dan luar negeri sehubungan dengan terbunuhnya mayoritas anggota Biro Politik dan para pemimpin pendiri gerakan tersebut.