Duh! Facebook Tutup Akun Presiden Muslim Chechnya, Ada Apa?
[PORTAL-ISLAM.ID] Platform media umum Facebook dan Instagram menonaktifkan akun pemimpin besar lengan berkuasa Republik Chechnya Ramzan Kadyrov semenjak 23 Desember lalu. Hal ini memicu banyak orang bertanya-tanya maksud perusahaan layanan jejaring sosial yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) tersebut. Padahal Kadyrov yaitu salah satu pengguna aktif dengan mempunyai empat juta pengikut.
Ketika akun Kadyrov ditutup secara tiba-tiba, orang-orang memperhatikannya. Presiden Chechnya tersebut telah usang menjadi pengguna media umum yang produktif, ia mengisi akunnya dengan foto-fotonya memeluk kucing, mengangkat barbel dan juga pernah mengunggah puisi perihal Presiden Rusia Vladimir Putin.
Adapun berdasarkan laporan The New York Times, Jumat, 29 Desember 2017 juru bicara Facebook menjelaskan bahwa akun Kadyrov dinonaktifkan alasannya ia telah ditambahkan ke dalam daftar hukuman oleh AS.
Sehingga perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk bertindak. Kadyrov dilaporkan telah terlibat dalam tindakan penyiksaan, penculikan dan pembunuhan, di antara pelanggaran hak asasi insan lainnya.
Namun demikian penutupan akun itu tidak terjadi pada pemimpin-pemimpin lain yang juga termasuk dalam daftar sanksi. Termasuk Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan banyak pejabat pemerintahannya.
Langkah Facebook dalam melawan politisi Muslim tersebut merupakan tindakan terbaru dalam proses pengambilan keputusan yang sepertinya absolut dan seringkali buram. Hal ini menarik kritikan luas untuk raksasa media umum tersebut.
Facebook telah diserang alasannya mengizinkan penyebaran gosip palsu di platformnya, dengan responsnya yang terbatas. Dalam kasus ini, dikatakan bahwa secara aturan wajib bertindak alasannya hukuman keuangan dan standar yang belum diterapkan secara merata, yang berdasarkan para andal mungkin tidak sanggup dipertahankan.
"Undang-undang hukuman ini hanya ditulis untuk satu tujuan, dipakai untuk menekan pembicaraan dengan sedikit pertimbangan mengenai nilai-nilai verbal kebebasan dan tujuan khusus untuk menghalangi ucapan, berlawanan dengan pemblokiran perdagangan atau pendanaan alasannya hukuman tersebut dirancang untuk dilakukan. Ini benar-benar bermasalah," kata staf pengacara untuk proyek Ucapan, Privasi dan Teknologi di Serikat Kebebasan Sipil AS Jennifer Stisa Granick.
Facebook yang juga mempunyai Instagram itu tidak mempunyai seperangkat aturan yang komprehensif untuk mengatur pembatalan akun atau unggahan.