Terkait Raib Nya 3 Pentolan Pdi P Dalam Kasus Korupsi E-Ktp, Komisi Pemberantasan Korupsi Ngeles: Itu Taktik


[PORTAL-ISLAM.ID]  Juru bicara KPK Febri Diansyah akibatnya terpaksa angkat bicara terkait keheranan pengacara Setya Novanto, Maqdir Ismail, mengenai hilangnya nama tiga elite PDI-P yang diduga terlibat korupsi e-KTP dari surat dakwaan Setya Novanto.

Febri berkilah, dan menyampaikan bahwa substansi dakwaan yaitu seni administrasi KPK.

“Saya kira bila terkait dengan substansi dakwaan itu bab dari seni administrasi di KPK. Tentu dikala ini kami fokus menunjukan dan lebih menjelaskan perbuatan-perbuatan apa yang diduga dilakukan Setya Novanto,” kata Febri di gedung KPK, Kamis 14 Desember 2017.

Tak hanya Maqdir Ismail, publik pun mempertanyakan hilangnya tiga nama politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dari surat dakwaan Setya Novanto.

Ketiga nama yang hilang yaitu Manusia Yasonna Laoly yang sekarang menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Olly Dondokambey yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara dan Ganjar Pranowo, yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.


“Kenapa kok tiba-tiba di masalah ini namanya hilang. Bukan hanya Pak Ganjar, Yasonna Laoly hilang, Olly Dondokambey hilang. Apa yang terjadi, perundingan apa yang dilakukan oleh KPK?” tanya Maqdir usai sidang pembacaan dakwaan Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu, 13 Desember 2017 malam.

Maqdir mengungkap ada banyak  perbedaan fakta yang diuraikan jaksa dengan surat dakwaan untuk tiga terdakwa sebelumnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Irene Putrie mengatakan, perbedaan bahan dakwaan Novanto dan tiga terdakwa sebelumnya alasannya yaitu dalam menyusun setiap dakwaan, jaksa akan fokus kepada rangkaian perbuatan yang dilakukan terdakwa.

“Dalam dakwaan spliting itu, kami akan fokus pada perbuatan terhadap terdakwa tertentu. Kaprikornus rangkaian dongeng untuk terdakwa Novanto akan fokus ke Novanto, pada dakwaan Irman akan difokuskan ke Irman, dan itu biasa,” kata Irene.

Share Artikel: