Tanggapan Telak Untuk Fp Katakita Dan Akun Papua Satu, Dari Alumni Ui Yang Sudah 10 Tahun Mengabdi Di Papua


"Jika tenaga medis dijadikan alasan memberi kartu kuning pada Pak Presiden @jokowi maka kami mengundang dokter dokter muda @univ_indonesia untuk praktek di pedalaman Papua, jangan hanya banyak bicara saja di Jakarta sana. Cc @PemprovPapua @KedokteranUI #KartuKuningJokowi," demikian kicau akun twitter @papua_satu.

Kicauan ini kemudian dishare oleh fanpage KataKita: "Tolong sampaikan pesan ini kepada ketua BEM UI yang slebor itu."

***

BERIKUT TANGGAPAN DARI ALUMNI UI YANG SUDAH 10 TAHUN MENGABDI DI TANA PAPUA:

Duhai Tana Papua,
Duhai udara pagi di Tana Papua,

Tolong sampaikan kepada KataKita, jikalau ingin lebih mengenal peran alumni UI di Tana Papua ganti dulu nama fanpage nya menjadi "KitorangPuBicara".

Duhai langit biru di Tana Papua,

Tolong sampaikan kepada KataKita & papua_satu, kalau alumni UI tidak takut mengabdi di Tana Papua, terutama kami para dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sejak kurun Wajib Kerja Sarjana, kemudian Pegawai Tidak Tetap (PTT), Nusantara Sehat, aktivitas dokter internship, hingga kini Wajib Kerja Dokter Spesialis dan juga yang bergerak sebagai PNS, TNI/POLRI, ataupun bekerja di LSM/swasta yang ada di Tana Papua, sudah tak terhitung berapa banyak alumni UI yang menginjakkan di tana ini mulai dari pesisir pantai, pulau terpencil, kampung pedalaman ber rawa-rawa, hingga pegunungan tinggi yang udara nya cuek menusuk hingga ke tulang.

Duhai sungai yang mengalirkan emas di Tana Papua,

Tolong sampaikan kepada KataKita & papua_satu, jangan hanya cuma katanya. Silahkan kumpulkan data dari aneka macam kementerian dan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten di Tana Papua, sudah berapa banyak alumni UI yang tak takut menantang selesai hayat demi mengabdi disini.

Bahkan salah satu alumni FKUI, dr. Wendiansyah Sitompul Sp.OG, harus dilepas jenazahnya oleh FKUI sehabis meninggal dunia sebab karam di perairan Muara Kali Aswet, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, tanggal 13 Januari 2009.


Saat KLB gizi jelek di Asmat, tahukah KataKita jikalau IDAI mengirimkan dokter Spesialis Anak yang beberapa diantaranya lulusan FKUI. Lantas menciptakan kami alumni UI jumawa? Tak perlulah ini demi rakyat Papua yang masih menjadi penggalan dari NKRI tercinta.

Duhai hutan perawan di Tana Papua,

Tolong sampaikan kepada KataKita & papua_satu, silahkan hitung sudah berapa banyak tenaga pengajar yang diterbangkan dari FKUI untuk membaktikan ilmu nya dalam membimbing putra putri terbaik Papua di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Papua supaya dapat mendapat pendidikan kedokteran yang setara dengan mahasiswa kedokteran di Universitas Indonesia.

Duhai pohon-pohon sagu yang membentang di Tana Papua.

Tolong sampaikan kepada KataKita & papua_satu, menjadi mahasiswa terlebih mahasiswa UI sudah menjadi kewajiban bagi kami ketika menjadi mahasiswa untuk selalu kritis terhadap aneka macam kebijakan yang salah dalam mengelola negeri ini. Sejarah senantiasa mencatat kami the "Yellow Jacket" dengan besar hati selalu menjadi yang terdepan dalam mengkritisi pemerintah sebab itulah salah satu dedikasi kami terhadap masyarakat. Kami besar hati menjalankan tugas kami sebagai mahasiswa ber Jaket Kuning dan akan selalu begitu.

Duhai rumah-rumah panggung di Tana Papua yang beratapkan daun sagu,

Tolong sampaikan kepada KataKita & papua_satu
Menjadi mahasiswa yang tetap waras dan kritis di kurun pemerintahan kini itu berat,
Tapi biar cukuplah kami saja the yellow jacket yang melakukannya.
Sebagai pemberi ilham mahasiswa lain untuk tetap menjaga kewarasan dan perilaku kritisnya.

#alumniUI #mengabdiTanaPapua
#yellowJACKET #YELLOWcard4JKW

Dari alumni UI yang sudah 10 tahun mengabdi di Tana Papua.

(Salkamal Tan)

Sumber: fb


Share Artikel:

Related Posts :