Rocky Gerung Klaim Ada Kegembiraan Palsu Usai Megawati Umumkan Ganjar Pranowo Capres PDIP
[PORTAL-ISLAM] Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang resmi mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atau Capres PDIP untuk Pilpres 2024 mendatang.
Hal
ini ditanggapi Rocky Gerung dalam tayangan Channel YouTube pribadi
miliknya. Dalam tayangan tersebut, Rocky Gerung mengutarakan bahwa
dirinya berkunjung ke daerah-daerah dan ada kegembiraan palsu soal
pencapresan Ganjar yang diumumkan Megawati pada Jumat (21/4).
"Banyak hal yang kita
lihat kalau saya mampir ke beberapa tempat komunitas, jalan-jalan
sekitar Jawa ini ya ada kegembiraan yang palsu sebetulnya," ungkap Rocky
Gerung dikutip WE NewsWorthy dari Channel YouTube Rocky Gerung
Official, Rabu (26/4).
Rocky Gerung pun menyinggung bahwa suasana Idul Fitri pun kurang lega terkait adanya pertengkaran dari kelompok politik.
"Karena
suasana Idul Fitri yang kurang lega tuh karena kesulitan keuangan,
sekaligus orientasi politik di mana-mana ada pertengkaran antara
kelompok ini, kelompok itu hanya karena ucapan ibunya enggak kemarin,"
tandasnya.
Adapun
sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama Ganjar Pranowo
sebagai calon presiden 2024 dari PDIP. Ganjar selama ini menjadi yang
terpopuler di berbagai survei nasional.
"Menetapkan
Ganjar Pranowo yang saat ini sebagai Gubernur Jawa Tengah sebagai kader
dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon
presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,"
ujar Megawati saat mengumumkan nama tersebut secara daring Jumat
(21/4/2024).
Sementara
itu, Rocky Gerung pun mengutarakan ada keraguan terhadap Presiden Joko
Widodo (Jokowi) menerima deklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP.
"Bagian
yang paling diragukan adalah apakah Presiden Jokowi menerima fakta
bahwa dia hanya ditempatkan sebagai deklarator Ganjar, bukan orang yang
akan mengatur arah Ganjar," ucap Rocky.
Lebih
lanjut, menurutnya mantan Wali Kota Solo itu menginginkan Ganjar untuk
diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), agar ia bisa berada di balik
tirai kekuasaan.
"Kan
Pak Jokowi menginginkan Ganjar itu diasuh di KIB yang akan dia pakai
untuk memastikan dia akan jadi semacam guru di belakang atau tutor atau
mentor di belakang Ganjar," pungkasnya.
Sumber: Warta Ekonomi