[PORTAL-ISLAM.ID] KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membuka forum negara-negara Muslim di dunia, Kuala Lumpur Summit 2019 dengan mengemukakan persepsi dunia terhadap Islam dan muslim.
Diungkapkan oleh Mahathir di Plenary Hall, Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Kamis siang (19/12/2019), jika menilai situasi saat ini, baik muslim dan Islam sendiri telah menjadi subjek dari banyak fitnah.
"Agama kita menjadi subjek banyak fitnah. Muslim dan Islam telah disamakan dengan terorisme. Negara-negara muslim dituduh otoritarian," ujar Mahathir, seraya menambahkan tidak ada satu pun negara muslim yang diklasifikasikan sebagai negara maju terlepas seberapa kaya mereka.
Meski demikian, lanjut Mahathir, negara muslim tidak dapat menyangkal fakta bahwa memang di beberapa negara terjadi konflik maupun perang saudara.
Negara muslim juga tidak dapat menyangkal fakta bahwa mereka memiliki ketergantungan yang besar terhadap negara-negara nonmuslim.
Baca Juga
- Info terbaru AS sudah siapkan 6 pesawat pembom siluman B-2 untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
Menurutnya, negara muslim sudah tidak lagi menjadi sumber pengetahuan dan peradaban. Tepatnya sejak abad ke-18 hingga pertengahan 2000-an, semua didominasi oleh kekuatan Eropa. Walaupun Al-Qur'an memerintahkan muslim untuk melindungi umat.
"Memang, sebagaian dari kita mengalami kemunduran hingga sekali lagi menjadi tergantung pada mantan tuan kolonial kita," tambah Mahathir. [RMOL]
(Video)
مهاتير محمد رئيس الوزراء الماليزي في افتتاح القمة الإسلامية المصغرة: نريد أن نناقش فشل الحكومات الإسلامية والحروب الداخلية بمنطقتنا، نريد أن ننهض بالأمة الإسلامية ونحييها #ماليزيا #كوالالمبور pic.twitter.com/wl7y8dqJgA— الجزيرة مباشر (@ajmubasher) December 19, 2019