Netanyahu dan IDF (Tentara Israel) Mulai Berselisih terkait Perang di Gaza
👤 Penulis Yassin Izzuddin, di Channel Jeninnews
Analisis Peperangan Saat Ini:
🛑 Tentara penjajah (IDF) mengumumkan gencatan senjata sementara di beberapa wilayah Gaza selatan, seperti yang ditunjukkan pada peta terlampir di atas, khususnya jalan dari Kerem Shalom ke Rumah Sakit Eropa, dengan dalih lewatnya bantuan kemanusiaan, setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore .
🛑 Keputusan tersebut membuat marah Perdana Menteri Netanyahu, Menteri Pertahanan Gallant, dan seluruh pemerintahan, terutama karena keputusan tersebut diambil IDF tanpa izin dengan mereka.
Kemarahan Netanyahu ini kemarin digambarkan saluran Ibrani 13 dalam ucapan Netanyahu:
“Kami adalah negara yang memiliki tentara, bukan tentara yang memiliki negara.” Netanyahu ingin menegaskan tentara itu dibawah pemerintahannya, bukan sebaliknya.
Sebenarnya keputusan ini tidak perlu diumumkan oleh IDF, kalau hanya terkait dengan lewatnya truk bantuan, bisa saja dilaksanakan tanpa pengumuman.
Apa yang saya lihat adalah bahwa tentara musuh (IDF) sebenarnya sudah lelah dengan pertempuran di Gaza, dan insiden kendaraan lapis baja kemarin (yang dijebak dan diledakan Al Qassam yang menewaskan seluruh isinya: 8 tentara IDF dan Perwiranya) adalah sebuah pukulan yang mematahkan punggung mereka, menyebabkan gelombang frustrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di kalangan tentara, yang ingin membuka jalan untuk menghentikan serangan tersebut, karena tentara tidak dapat melanjutkan pertempuran di Gaza.
Hal ini tidak berarti pertempuran di Gaza akan segera berakhir, karena Pemerintah sangat menentangnya, dan hal ini akan menyebabkan eskalasi konflik antara Pemerintah Netanyahu dan pimpinan tentara IDF.
Namun, dalam jangka panjang, tentara musuh (IDF) akan meninggalkan Gaza dalam keadaan dipermalukan dan dikalahkan, sebagaimana mereka meninggalkan wilayah tersebut pada tahun 2005. Mungkin diperlukan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan mungkin lebih dari satu tahun, namun inilah yang akan terjadi.
Seperti yang telah berulang kali saya katakan, tentara (IDF) tidak akan meninggalkan Gaza melalui perjanjian damai. Sebaliknya, mereka akan meninggalkan Gaza di luar keinginan mereka dan dengan paksaan perlawanan, tanpa persetujuan atau kesepakatan apa pun, tanpa izin siapa pun.