Iran memang membantu HAMAS, sama juga Turki dan Qatar pun bantu HAMAS.
Tapi kalau dibilang Iran punya jalur suplai sendiri untuk mencapai Gaza itu tidak benar.
Satu-satunya jalur ke Gaza hanyalah Mesir, dimana jalur ini tidak buka terus menerus dan sifatnya pun transaksional (ada biaya kurirnya). Pada saat sebelum perang.
Akses langsung Iran ke HAMAS hanya terjadi ketika mereka mengirim insinyur untuk ditransfer ilmunya ke HAMAS dalam membuat roket.
Senjata yang dimiliki HAMAS sebenarnya bukan cuma model dari Iran, tapi ada juga dari Libya.
Kenapa Iran? karena roketnya sederhana mudah dibuat dan tidak ada sangkut paut sedikitpun dengan AS.
Misalnya pakai teknologi Turki itu sulit, karena senjata Turki paling tidak ada sangkut pautnya dengan komponen Barat (NATO). Kalau ketahuan, Turkinya langsung kena embargo. Satu komponen hilang itu perlu riset mahal dan lama untuk bikin sendiri.
Adapun negara-negara Arab, hampir mustahil karena belum punya produk hulu hilirnya sendiri. Pun ditambah kebijakan non konfrontasi negara-negara Arab 50 tahun terakhir.
Soal keuangan, menurut saya pusat pendanaan HAMAS itu dikumpulkan di Turki lalu juga sebagian di Mesir sebagai lapis dua. Jadi bantuan finansial dari Iran (kalau ada) tidak bisa langsung sampai, tanpa lewat Turki atau Mesir dulu.
(Pega Aji Sitama)