Bertahun-tahun Banjir.. Kini Cipinang Melayu Bebas Banjir, Warga Apresiasi Kinerja Anies Dan Jajaran
[PORTAL-ISLAM] Setelah bertahun-tahun selalu dilanda banjir dari Kali Sunter, kini warga Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur telah dapat bernafas lega.
Pasalnya, daerah tersebut daerahnya tidak lagi menjadi langganan banjir. Hal tersebut diungkapkan Ketua RW 04 Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi.
“Dari tahun 2014 sudah saya katakan banjir penyebabnya selalu dari (luapan) Kali Sunter, tidak ada yang lain. Tapi tahun ini itu semua aman dan tidak terjadi banjir lagi di tempat kami,” ujar Irwan saat dihubungi, Senin (8/2/2021).
Maka dari itu Irwan sangat mengapresiasi kinerja dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran Pemprov beserta Pemkot Administrasi Jakarta Timur.
Menurutnya, pemerintah telah menangani banjir di Cipinang Melayu secara menyeluruh yakni mengatasi banjir dari hulunya atau sumbernya yakni Kali Sunter itu sendiri.
“Untuk tahun ini saya apresiasi kerja dari Gubernur, saya lihat ada kemauan untuk membenahi kali sunter dan mengatasi banjir secara holistik dan menyeluruh,” terangnya.
“Terlihat dari bagaimana jajaran Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Timur dalam membenahi masalah banjir di Cipinang Melayu dari hulunya, yakni di daerah Cikeas,” tambahnya.
Menurutnya Pemprov DKI telah tepat untuk memfungsikan dengan baik Waduk Tiu di Kawasan Pondok Ranggon Cipayung, Jakarta Timur. Sehingga air dari kali Sunter yang biasanya meluap ke pemukiman warga di Kampung Melayu dapat terlebih dahulu ditampung di waduk tersebut sehingga debit airnya terjaga dari luapan banjir.
“Keberadaan waduk ini sangat membantu untuk mengurangi debit air, sehingga sampai sini(Cipinang Melayu), airnya terkendali dan tidak meluap menjadi banjir,” papar Irwan.
Ke depan, Irwan berharap agar Pemprov DKI melanjutkan proyek naturalisasi di bantaran sungai Sunter, khususnya di RW 04 dan 03 sehingga potensi banjir semakin dapat ditekan dan membuat warga aman tenang nyaman serta terhindar dari banjir dari Kali Sunter.
(Sumber: RMOL Jakarta)