VIRAL Proposal Anggaran Malam Tahun Baru Pemuda Pancasila Tingkat Kecamatan Rp 44 Juta

Saya tidak akan mengomentari soal suratnya VIRAL Proposal Anggaran Malam Tahun Baru Pemuda Pancasila Tingkat Kecamatan Rp 44 Juta
By Tere Liye

Saya tidak akan mengomentari soal suratnya. Toh, sudah banyak yang komentar.

Nah, yg ingin saya komentari dari screenshot surat edaran ini adalah: efisiensi. 

Karena saya itu kan akuntan. Di kepala saya itu kadang otomatis bekerja sistem efisiensi. 

Jadi melihat rincian biaya-biaya ini, berikut komentar saya:

πŸ‘‰Poin 1. Pembuatan proposal itu boros. Hari gini kan sdh serba digital, jadi cukup elu bikin file PDF, send ke donatur2. Hapus biaya ini.

πŸ‘‰2. Pembuatan amplop? Aduh, lebih boros lagi. Sudah ada whatsapp, dkk. Hapus

πŸ‘‰3-4 --> juga hapus. Mending bikin sendiri. Namanya juga kumpulan Pemuda, masa' nggak bisa bikin sendiri dari kardus bekas, kain bekas, dll. Hapus

πŸ‘‰5 --> juga hapus. Perayaan tahun baru, elu malah bikin binder.

πŸ‘‰6. Nggak perlu sewa, duduk saja di tiker, tikernya pinjam warga

πŸ‘‰7. Aduh, sdh punya HP toh? Foto pakai HP masing2 saja

πŸ‘‰8-9. Juga hapus. Cukup swadaya, dari apa yg ada

πŸ‘‰10-11. Nggak perlu makan2. Rapat Kabinet Di Singapura saja, PM dan Menteri2nya bawa sendiri botol minuman. Masa' rapat kelas kecamatan sok gaya pakai makan2

πŸ‘‰12. Dasar pemborosan! Elu saja yg nari dan joget2. Beres kan? Pinjem toa, speaker punya warga, setel youtube dari HP, beres

πŸ‘‰13. Dasar ambyar! Elu itu kan keamanannya? Masa' keamanan bikin acara, juga butuh keamanan

πŸ‘‰14. Hapus! Makanya, habis acara bersih2 sendiri.

πŸ‘‰15. Duh Rabbi, kalau belum bisa diduga, ngapain elu masukan jadi biaya? Lagian, hanya acara beginian, ada biaya tak terduga? Siluman kali.

Total jenderal setelah revisi: 0

Artinya, kalian bisa merayakan malam tahun baru tanpa dana apapun.

Surat ini adalah cerminan negara kita loh. Anggaran-anggaran membengkak, proyek-proyek mark up, wuih, enak banget nyantumin biaya-biaya. 

Bahkan ada yang asyik banget main presiden-presidenan, dia pecah kementerian jadi 48 biji. Wamen-Wamen, Utusan-Utusan, seratus lebih. Yang sebenarnya, bahkan 20 saja sudah kebanyakan.

(fb)
Share Artikel: