@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Mossad Diduga Ancam Para Jenderal Iran Usai Serangan Israel: “Tinggalkan Rezim, atau Keluarga Anda Jadi Target”

Mossad Diduga Ancam Para Jenderal Iran Usai Serangan Israel: “Tinggalkan Rezim, atau Keluarga Anda Jadi Target”

[PORTAL-ISLAM]
 Laporan mengejutkan muncul dari The Washington Post yang mengungkap dugaan aksi tekanan dari badan intelijen Israel, Mossad, terhadap sejumlah jenderal senior Iran menyusul serangan udara Israel ke Iran pada 13 Juni 2025 lalu.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa beberapa agen Mossad yang fasih berbahasa Persia menghubungi lebih dari 20 pejabat tinggi Iran melalui nomor pribadi mereka. Isi pesannya: ancaman langsung terhadap keselamatan keluarga mereka jika tidak memutuskan hubungan dengan rezim Ayatollah Ali Khamenei dan merekam video pengunduran diri serta kecaman terhadap pemerintah Iran.

“Kami lebih dekat dari urat lehermu sendiri. Kamu punya 12 jam untuk pergi bersama istri dan anak-anakmu. Jika tidak, kamu ada dalam daftar kami,” demikian bunyi kutipan dari salah satu pesan yang diklaim berasal dari agen Mossad, dikutip The Washington Post.

Namun, sejauh ini tidak satu pun dari jenderal Iran yang dilaporkan membuat video sebagaimana diminta. Sebaliknya, mereka tetap menyatakan loyalitas pada pemerintah dan rakyat Iran, menolak tekanan yang ditujukan untuk menciptakan perpecahan internal.

Strategi Non-Militer dalam Tekanan Konflik
Langkah ini disebut-sebut sebagai bagian dari strategi non-konvensional Israel dalam menekan Iran, di luar serangan militer langsung. Mossad, menurut sumber laporan, berencana menggunakan video tersebut sebagai alat propaganda saat konflik memuncak, guna mempercepat destabilisasi internal pemerintahan Teheran.

Serangan Israel pada pertengahan Juni itu sendiri disebut menyasar fasilitas dan tokoh penting dalam proyek militer dan nuklir Iran, sekaligus menjadi titik awal dari babak baru ketegangan kawasan.